Jumat, 20 November 2015

Digital cinema


Sampai saat ini, proses pembuatan film yang sebenarnya dari sebuah produksi film telah dilakukan dengan menggunakan tradisional Film kamera 35mm atau 70mm menggunakan tabung dari seluloid. gambar kualitas yang dihasilkan oleh kamera digital dirasakan secara signifikan lebih rendah dari film, dan sebagainya, sementara rekaman film itu semakin dimasukkan ke dalam komputer untuk manipulasi pasca produksi, proses produksi itu sendiri tetap seluloid berbasis. Film digital dimulai, dalam teori, pada akhir 1980-an, ketika Sony datang dengan pemasaran konsep ‘sinematografi elektronik’. Inisiatif ini gagal lepas landas dengan profesional dan publik, dan hanya pada akhir 1990-an, dengan pengenalan perekam HDCAM dan penggantian nama dari proses untuk ‘sinematografi digital’, bahwa membuat film menggunakan kamera digital dan peralatan terkait akhirnya mulai mengambil terus. 

Proses pasca-produksi sinema digital

Pada proses pasca produksi, negatif film pada kamera asli dipindai menjadi format digital pada pemindai resolusi tinggi. Dengan teknologi digital, data dari kamera gambar bergerak bisa diubah menjadi format berkas gambar yang enak untuk ditonton. Semua berkas gambar dapat dikoreksi agar cocok dengan daftar edit yang dibuat oleh editor film. Hasil akhir proses pasca produksi adalah penengah digital yang digunakan untuk memindahkan rekaman gambar bergerak pada film ke sinema digital. Semua suara, gambar, dan elemen data produksi yang telah dilengkapi dapat dipasang pada pusat distribusi sinema digital yang berisi semua material digital yang harus ditayangkan. Gambar dan suara kemudian dimampatkan dan dikemas dalam bentuk kemasan sinema digital (dalam bahasa inggris: Digital Cinema Package atau DCP.

TV STREAMING
DEFINISI
Internet televisi (atau dikenal sebagai Internet TV, atau TV Online) adalah distribusi digital darikonten televisi melalui Internet. Ini tidak harus bingung dengan televisi Web - program pendek atau video yang dibuat oleh berbagai perusahaan dan individu, atau Internet protokol televisi (IPTV) -internet muncul teknologi standar untuk digunakan oleh lembaga penyiaran televisi. Beberapa televisi Internet dikenal sebagai catch-up TV. Televisi Internet adalah istilah umum yang mencakuppengiriman acara televisi dan konten video lainnya melalui internet dengan teknologi video streaming,biasanya dengan besar penyiar televisi tradisional. Itu tidak menggambarkan sebuah teknologi yang digunakan untuk menyampaikan konten (lihat televisi internet protokol). Televisi Internet telah menjadi sangat populer melalui layanan seperti RTE Player di Irlandia; BBC iPlayer, 4oD, ITV Player (juga STV Player dan UTV Player) dan Permintaan Lima di Inggris; Hulu di Amerika Serikat;Nederland 24 di Belanda; ABC iView dan Australia TV Online di Australia; Tivibu di Turki.
PENGERTIAN
Televisi Internet (juga dikenal dengan Televisi daring (TV Online) adalah situs yang memiliki tayangan video yang terkonsep, selalu diperbaharui terus-menerus, tidak statis, mengikuti perkembangan peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar, dan bisa diakses oleh publik secara bebas, dengan berbagai macam bentuk pendistribusiannya. Untuk dapat mengaksesnya, kita hanya perlu menguhubungkan ke komputer pribadi kita dengan koneksi Internet broadband berlangganan. Televisi Internet sering juga disebut dengan sebutan Television on the Desktop (TOD), TV over IP (Television over Internet Protocol) atau Televisi Protokol Internet, Vlog, dan juga Vodcast. Televisi Internet berbeda dengan televisi konvensional biasa. Kedua-duanya memang menayangkan banyak acara yang serupa, tapi televisi Internet lebih beragam dibandingkan stasiun televisi lokal yang biasa kita tonton di rumah ataupun Televisi kabel berlangganan. Televisi Internet ini bisa disiarkan secara pribadi oleh para pengguna Internet atau bisa juga oleh sekelompok orang atau perusahaan televisi besar yang juga punya layanan televisi online di Internet.
CARA PEMBUATAN TV STREAMING

Saya ingin memberikan Informasi kepada anda semua cara Pembuatan TV Streaming yang saya dapat dari sumber


Alat-alat yang dibutuhkan :
- CPU
- Antena Tv
- Tv Tunner Internal
- Koneksi Jaringan (tidak mesti selalu internet, pakai jaringan lokal)
Saya berasumsi bahwa anda telah selesai memasang tv tunner internal tersebut di pc, langsung saja saya ke pembahasan tentang membuat agar tv yang telah bisa di tonton di tv anda bisa di tonton juga oleh orang lain yang berada dalam satu jaringan dengan anda.
Saya disini menggunakan software untuk Windows Xp, coz kalau buat Linux belum ketemu caranya.
Server Inside (sisi server)
- Download Unreal Media Server —> disini
- Download Unreal Live Server —> disini
Setelah selesai anda download dan di install kedalam pc anda, sekarang saya akan memberikan illustrasi gambar untuk menyettingnya :
1. buka Live Server Configurator —> klik File —> add media source

2. Ceklist add video channel —> pilih tv tunner internal anda

3. pilihlah Apply Software Compression

4. pilih video tunner in pada box input

5. Selanjutnya next, ceklist add audio channel, pilih sound card kamu

6. pilihlah Apply Software Compression

7. pilih Line In pada box input

8. Selanjtunya pilih Buffer dan LAN

9. Netx, ingat source id yang tertera dan deskripsikan tv streamingmu

10. Finish

Nah settingan diatas digunakan di Live Server Configurator, selanjutnya saya akan memberikan contoh settingan Media Server Configurator :
1. buka Media Server Configurator —> klik File —> New Live Broadcast

2. Pilih Dynamic Live Broadcast

3. Isi Alias dengan nama yang telah dideskripsikan di Live Server Configurator

4. Klik set password untuk mengeset password -> contoh pass : 12345

5. Klik ok
Sekarang Buka Live Server Configurator, klik kanan pada Live Source yang telah dibuat, klik connect to media server

isi password dengan password yang telah di isi di media server configurator

klik connect
Untuk Client Inside, saya akan menjelaskannya pada sesi selanjutnya

Pengertian TV Digital dan TV Analog

1. Pengertian TV Digital dan TV Analog
- TV Digital
Televisi digital (bahasa Inggris: Digital Television, DTV)atau penyiaran digital adalah jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal video, audio dan data ke pesawat televisi. TV Digital bukan berarti pesawat televisinya yang digital, namun lebih kepada sinyal yang dikirimkan adalah sinyal digital atau mungkin yang lebih tepat adalah siaran digital (Digital Broadcasting). Televisi resolusi tinggi atau high-definition television (HDTV), yaitu: standar televisi digital internasional yang disiarkan dalam format 16:9 (TV biasa 4:3) dan surround-sound 5.1 Dolby Digital. TV digital memiliki resolusi yang jauh lebih tinggi dari standar lama. Penonton melihat gambar berkontur jelas, dengan warna-warna matang, dan depth-of-field yang lebih luas daripada biasanya. HDTV memiliki jumlah pixel hingga 5 kali standar analog PAL yang digunakan di
- TV Analog
Televisi analog mengkodekan informasi gambar dengan memvariasikan voltase dan/atau frekuensi dari sinyal. Seluruh sistem sebelum Televisi digital dapat dimasukan ke analog.Sistem yang dipergunakan dalam televisi analog NTSC (national Television System Committee), PAL, dan SECAM.
Kelebihan signal digital dibanding analog adalah ketahanannya terhadap gangguan (noise) dan kemudahannya untuk diperbaiki (recovery) di penerima dengan kode koreksi error (error correction code ).

2. Perbedaan TV Digital dengan TV Analog.
Di Indonesia agar segera diluncurkan karena Pemerintah juga berpendapat bahwa teknologi televisi digital lebih efisien dalam penggunaan kanal frekuensi dibandingkan teknologi analog yang selama ini dipergunakan. Berdasarkan master plan televisi yang tengah disusun, pemerintah akan mengalokasikan 14 kanal frekuensi. 10 kanal frekuensi kini telah dialokasikan bagi televisi swasta yang telah beroperasi. Satu kanal untuk TVRI, satu kanal untuk televisi lokal, dan dua kanal untuk televisi digital. Walaupun televisi digital harus banyak melakukan adaptasi terhadap jangkauan yang telah dapat dicapai oleh televisi analog. Penerapan siaran TV digital sebagai pengganti TV analog pada pita UHF dilakukan secara bertahap sampai suatu batas waktu cut-off TV analog UHF yang ditetapkan (2015 di kota besar dan 2020 secara nasional).
Wilayah layanan TV digital penerimaan tetap free-to-air DVB-T sama dengan wilayah layanan TV analog UHF sesuai Keputusan Menteri Perhubungan No. 76 Tahun 2003. Alokasi kanal frekuensi untuk layanan TV digital penerimaan tetap free-to-air DVB-T di Indonesia adalah pada band IV dan V UHF, yaitu kanal 28 – 45 (total 18 kanal) dengan lebar pita masing – masing kanal adalah 8 MHz. Namun, setiap wilayah layanan diberikan jatah hanya 6 kanal, karena 12 kanal lain digunakan di wilayah – wilayah layanan sekitarnya (pola reuse 3 grup kanal frekuensi). TV digital, katanya, memang menuntut keterlibatan banyak pihak, di antaranya perusahaan seluler, sedangkan pemerintah berfungsi untuk melindungi produk TV digital dan sebagai regulator.
Untuk menyusun strategi migrasi ke teknologi digital, pemerintah diusulkan membentuk Komisi Nasional Televisi yang beranggotakan departemen dan kalangan lembaga penyiaran. Pada 2004 diharapkan Komisi ini sudah terbentuk, sehingga sosialisasi dan uji coba televisi digital dapat dilakukan.

Perbedaan mendasar antara TV Digital dengan TV Analog
Perbedaan yang paling mendasar antara sistem penyiaran televisi analog dan digital terletak pada penerimaan gambar lewat pemancar. Pada sistem analog, semakin jauh dari stasiun pemancar televisi, sinyal akan melemah dan penerimaan gambar menjadi buruk dan berbayang. Sedangkan pada sistem digital, siaran gambar yang jernih akan dapat dinikmati sampai pada titik dimana sinyal tidak dapat diterima lagi.
Perbedaan TV Digital dan TV Analog hanyalah perbedaan pada sistim tranmisi pancarannya, kebanyakan TV di Indonesia, masih menggunakan sistim analog dengan cara memodulasikannya langsung pada Frekwensi Carrier, Sedangkan pada Pada sistim digital, data gambar atau suara dikodekan dalam mode digital (diskret) baru di pancarkan.
Orang awam pun dapat membedakan dengan mudah, jika TV analog signalnya lemah (semisal problem pada antena) maka gambar yang diterima akan banyak ‘semut’ tetapi jika TV Digital yang terjadi adalah bukan ‘semut’ melainkan gambar yang lengket seperti kalau kita menonton VCD yang rusak. Kualitas Digital jadi lebih bagus, karena dengan Format digital banyak hal dipermudah.
Siaran TV Satelit Dulu memakai Analog. Sekarang sudah banyak yang digital. Tidak semua TV satelit memakai sistim Digital. Di beberapa satelit Arab banyak yang memakai mode analog. Sebenarnya untuk menerima siaran digital untuk TV yang analog tidaklah terlalu mahal. Receiver ini hanya tinggal pasang antena dan kemudian AV nya colokkan ke TV. Untuk siaran TV satelit namanya DVB-S (Digital Video Broadcasting – Satelite). Sedangkan untuk di daratan namanya DVB-T (Digital Video Broadcasting – Terresterial)

Siaran TV Digital merupakan siaran televisi yang dipancarkan menggunakan sinyal digital dan diterima oleh pesawat penerima / tv yang bisa menerima sinyal tv digital. Memang belum semua stasiun tv beralih ke digital. Di samping biaya migrasi ke digital yang sangat mahal, saat ini pun masih masa transisi bagi stasiun pemancar tv untuk beralih ke siaran digital sebelum batas akhir yang ditetapkan pemerintah pada 2018 mendatang.


Sekalipun sebuah stasiun tv sudah menyiarkan siaran digitalnya, pemerintah tetap mewajibkan stasiun tv tersebut untuk memancarkan sinyalnya lewat sinyal tv analog juga. Ini dimaksudkan untuk mengimbangi kemampuan masyarakat yang belum memiliki pesawat tv digital. Sehingga masyarakat yang belum memiliki tv digital tetap dapat menerima siaran tv dari stasiun tersebut sampai nanti pada 2018 betul-betul sudah tidak ada lagi siaran tv analog.


TV Digital
Jika anda sudah memiliki pesawat tv digital, mungkin hanya beberapa stasiun tv saja yang dapat ditangkap secara digital dengan menggunakan antena biasa (antena VHF/UHF), inipun tergantung daerah anda apakah stasiun tv nya sudah mulai memancarkan siaran tv digital atau belum.

Untuk mendapatkan sinyal tv digital kita tidak harus membeli pesawat tv digital. Pesawat tv analog pun bisa menangkap siaran tv digital hanya dengan menggunakan antena tv biasa (VHF/UHF). Yaitu dengan menambah alat yang dinamakan Set Top Box (STB-penerima siaran digital) yang berfungsi meng-konversi sinyal tv digital menjadi sinyal analog, sehingga tv lama kita (tv tabung) dapat menerima siaran tv digital. Namun perlu diperhatikan, tidak semua TV LCD atau TV LED yang beredar saat ini
 bisa menerima siaran digital sistem DVB-T2...!! 

Berikut gambar perbandingan sistem pemancaran sinyal tv digital dan analog.


Sistem Siaran TV Analog

Sistem Siaran TV Digital

Dari gambar di atas, nampak perbedaan yang sangat mendasar antara siaran tv digital (B) dan siaran tv analog (A). Siaran tv analog, konten siarannya analog dipancarkan melalui pemancar analog menjadi sinyal tv analog pada frekuensi radio uhf/vhf dan diterima oleh pesawat tv analog melalu antena uhf/vhf.


Sedangkan siaran tv digital, konten siarannya digital, atau kalau masih analog di-encoding ke digital, dipancarkan tetap pada frekuensi radio uhf/vhf oleh pemancar digital menjadi sinyal tv digital, diterima antena biasa uhf/vhf yang dilengkapi penerima digital (set top box-STB) yang berfungsi mengkonversi sinyal tv digital menjadi sinyal yang bisa diterima tv analog. Pada pesawat tv digital tidak lagi memerlukan set top box (penerima digital) karena sudah terintegrasi di dalamnya. Sistem penyiaran tv digital di Indonesia menggunakan standar penyiaran DVB-T2 (Digital Video Broadcasting-Terrestrial Second generation). Ini berarti untuk dapat menerima siaran tv digital, pesawat tv harus dilengkapi alat penerima sinyal tv digital DVB-T2 (Set Top Box - DVB-T2).